Kebahagiaan dan kesuksesan adalah suatu keadaan yang selalu dicari dan
menjadi dambaan setiap mahluk di muka bumi yang bernama manusia. Dalam
pencarian itu dapat dikatakan setiap gerak, usaha dan langkah
diupayakan. Seluruh waktu dicurahkan bahkan tidak jarang jiwa dan raga
sekalipun dikorbankannya untuk mendapatkannya. Hanya sayang sekali,
sejarah juga menunjukkan bahwa tidak semua manusia mendapatkan
kesuksesan dan kebahagiaan. Banyak anak manusia yang tersesat di jalan,
gagal bahkan tidak sedikit terperosok ke dalam lubang kehancuran.
Apa
sebenarnya kesuksesan dan kebahahagiaan itu? Selama ini kesuksesan itu
lebih banyak dilihat sebagai suatu keadaan atau konsep saja, padahal
sebenarnya kesuksesan itu adalah sebuah proses perjalanan dari
pengalaman dan keahlian seorang anak manusia.
Kesuksesan adalah
sejumlah kebiasaan yang harus dilakukan dengan baik, sabar serta
dibutuhkan waktu dan pengorbanan. Karena kebiasaan dan penerapannya
itulah yang akan menentukan keberhasilan seseorang, baik dalam kaitannya
dengan status sosial, kedudukan, maupun keahliannya dalam melakukan
tugas.
Dengan demikian 9 Kebiasaan agar manusia dapat menjadi sukses adalah:
a. Berusaha mencapai keunggulan,
b. Tentukan Tujuan,
c. Buat Rencana,
d. Susun Prioritas,
e. Konsentrasi (fokus),
f. Manajemen Waktu,
g. Berjuang melawan Diri Sendiri,
h. Pandai berkomunikasi,
i. Berfikir positif.
A. BERUSAHA MENCAPAI KEUNGGULAN
Kebiasaan
ini merupakan salah satu yang terpenting dari sepuluh kebiasaan manusia
sukses. Berusaha mencapai keunggulan adalah berusaha dengan tekun dan
terus menerus guna mencapai keunggulan di dalam hidup.
Hal ini
mengandung pengertian selalu berusaha untuk menjaga perkembangan diri,
dengan meningkatkan kualitas keimanan, ahlak, hubungan dengan manusia
dan memanfaatkannya untuk mewujudkan misi hidupnya.
Kebiasaan berusaha mencapai keunggulan dalam hidup terdiri atas 3 Aspek Penting, yaitu:
Pertama: Selalu Berusaha Untuk Meningkatkan Keimanan;
Iman
merupakan faktor yang sangat menentukan. Faktor ini diperoleh dengan
menjalin hubungan dengan Allah SWT secara terus menerus. Jika kita
memiliki hubungan kuat dengan Allah SWT dan tingkat keimanan tinggi maka
kita dapat mewujudkan misi hidup kita secara efektif. Keimanan sesorang
dapat bertambah atau berkurang. Ia akan bertambah dengan ketaatan serta
ibadah serta akan berkurang dengan kelalaian dan kealpaan.
Kebiasaan
berusaha untuk mencari Keunggulan ini dapat menyebabkan seseorang
memperoleh kebaikan dan hidayah yang lebih daripada hari sebelumnya.
Allah telah mengisyaratkan hasil yang akan diperoleh seseorang jika ia
berusaha untuk mencapai keunggulan keimanan ini.
Orang orang yang
berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan
kepada mereka jalan-jalan Kami (al – Ankabut 69)
Perumpamaan
nafkah orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap
bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang Dia
kehendaki dan Allah Maha Luas karunia Nya lagi Maha Mengetahui (al
Baqarah 261)
Hadis Kudsi:
“Barang siapa mendekat kepadaKu satu
jengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta, Barang siapa
mendekat kepadaKu satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu
depan, Barang siapa datang kepadaKu dengan berjalan kaki, maka Aku akan
mendatanginya dengan segera. Barang siapa menyebut Ku dalam sekelompok
orang, maka Aku akan menyebutnya dalam kelompok orang yang lebih baik
dari kelompok mereka.”
Hambaku selalu mendekat kepada Ku dengan
ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah
mencintainya, maka Aku akan menjadi pendengarannya yang dia gunakan
untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat,
menjadi kakinya yang dia dia gunakan untuk berjalan, menjadi tangannya
yang dia gunakan untuk menangkap. Jika ia minta kepada Ku, maka Aku akan
memberinya, dan jika dia meminta perlindungan kepada Ku maka Aku akan
melindunginya.”
Pada dasarnya perjalanan hidup seseorang manusia
sangat terkait dengan aspek keimanan ini. Jika kehidupan manusia tidak
dibangun di atas aspek ini maka kehidupannya tidak akan berarti.
Allah menggambarkan kondisi orang-orang yang tidak memenuhi kehidupannya dengan aspek keimanan dalam firmanNya:
Katakanlah
apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap
ayat-ayat Tuhan mereka dan kufur terhadap perjumpaan dengan Dia, maka
hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak akan mengadakan penilaian
bagi amalan mereka pada hari kiamat (al Khafi 103-105)
Sejalan
dengan ini YM Abu dalam salah satu makalahnya (Menjadi Lebih Bahagia
Dengan Menjalankan Ajaran Islam) menyatakan bahwa: “…Harapan kita
sebenarnya hanya satu, yatu: marilah kita berlomba lomba untuk mencintai
Tuhan di atas segala-galanya. Mencintai Tuhan berarti mencintai semua
ketetapannya dan ketentuan Tuhan. Lebih kongkrit lagi, mencintai Tuhan
harus diwujudkan dengan mengikuti sunnah Rasul Nya. Sebab dalam Al
Qur’an Allah Berfirman: “katakanlah (kepada mereka hai Muhammad). Jika
kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai
kamu dan mengampuni dosa-dosamu”.
Kedua:
Selalu berusaha untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan dalam bidang
tertentu, produktifitas, optimalisasi dan efektifitas dalam pekerjaan
atau profesi kita.
Seorang manusia yang tidak mau berusaha untuk
mencapai keunggulan dalam pekerjaannya, tidak mengubah etos kerja dan
produktifitasnya dan tidak mau berusaha untuk mengembangkan dan
meningkatkan potensi yang ada di dalam dirinya, ia akan tetap berada
pada posisi tertentu, tidak akan mengalami kenaikan jabatan, tidak dapat
meningkatkan penghasilannya. Sebaliknya seseorang yang memiliki jiwa
luwes, gesit dan selalu berusaha untuk memperoleh yang lebih baik, maka
ia akan selalu belajar, berusaha menyempurnakan pekerjaan dan meraih
prestasi, selalu mencari peluang dan memperkuat faktor-faktor yang dapat
meningkatkan produktifitasnya.
Ketiga: berusaha untuk meningkatkan hubungan positif dengan orang lain.
Aspek
ini merupakan permasalahan penting di dalam kehidupan manusia. Jika
hubungan antara sesama manusia kita positif dan menyenangkan, maka
kehidupan kita akan menjadi lebih produktif dan menyenangkan.
Tidaklah
heran jika hubungan dengan sesama manusia itu merupakan hal terpenting
dalam agama Islam, bahkan merupakan substansi dari agama. Juga tidaklah
heran jika ahlak yang mulia dalam berinteraksi dengan orang lain
merupakan satu sifat yang dapat menyebabkan seseorang manusia akan
mendapatkan kedudukan yang tinggi, yaitu bersama dengan orang-orang yang
jujur dan dekat dengan Rasulullah. Hadist: Orang yang paling dekat
tempat duduknya diantara kalian dengan tempat dudukku di hari kiamat
adalah orang yang paling baik ahlaknya. (Riwayat Tarmidzi).
YM
Abu (dalam Makalahnya, “Berlomba-lomba menyempurnaka n Keislaman Kita”)
mensitir Fatwa YM Ayahanda Guru yang berbunyi ”..Kalau perilaku tidak
dipelihara, ia akan menghancurkan, memporakporandakan, membawa kita
kepada neraka dan hambluminannas akan hancur, yang akan merusak pula
habluminallah, karena hablumminallah dan habluminnas berpengaruh satu
sama lain timbal balik…”.
Suatu pekerjaan dapat diganti dengan
pekerjaan lain tetapi keluarga dan kerabat tidak dapat diganti. Dalam
kaitan dengan usaha untuk mencapai keunggulan dalam aspek hubungan
dengan sesama manusia ini, ada sebuah Hadist yang menyatakan “ Bergaulah
dengan manusia dengan cara yang kamu harapkan, mereka juga
menggunakannya ketika bergaul dengan kamu”.
Selanjutnya YM Abu
menyatakan: “…sejak dahulu Ayah telah berkata dan berfatwa: jagalah
selalu mulutmu, jangan berbicara yang lain selain daripada mengaggungkan
dzikrullah atau memuji Allah SWT, memuliakan Rasulullah dan sega
guru-guru kita, dan jika berjata, katakanlah yang bermanfaat, yang
kreatif, jangan utarakan syakwasangka, gunjuing, irihati dendam kesumat,
jangan lepaskan mulut engkau begitu saja yang akan menggores tajam dan
melukai saudaramu kesana kemari, menikam kesana kemari dan akhirnya
merusak masyarakatmu sendiri.”.
Kebiasaan berusaha mencapai
keunggulan beserta ketiga aspeknya merupakan kebiasaan yang paling
penting menuju pribadi yang sukses. Jika kita berusaha membentuk,
melakukan dan melatihnya maka kehidupan kita akan berputar 180 derajat
dan dapat kita wujudkan kebahagiaan dan kesuksesan yang diharapkan.
Kebahagiaan
menurut orang bijak memiliki tiga sumber yang ada di dalam kehidupan
manusia yaitu : Ridha Allah (berusaha mencapai kenggulan dalam aspek
Iman); Melakukan pekerjaan secara sempurna dan Menyelesaikan segala
urusan satu persatu; Membantu orang lain dengan cara menjaga etika dalam
bergaul, berbuat baik kepadanya, mengorbankan sebagian waktu, usaha dan
harta untuk kepentingannya.
B. TENTUKAN TUJUAN
Macam Tujuan dilihat dari sumbernya: Tujuan Ketuhanan, Tujuan Sosial dan Tujuan Individual
Tujuan
ketuhanan ditentukan Allah SWT dengan maksud mewujudkan kebahagiaan
dunia dan akhirat. Tujuan Sosial merupakan penerapan dari tujuan pertama
yang ditentukan oleh tuntutan zaman dan Tujuan Individual adalah yujuan
yang ditentukan seseorang untuk dirinya sendiri.
C. SUSUN PRIORITAS
Yang
dimaksud dengan menyusun prioritas adalah menyusun sejumlah tujuan,
tugas dan pekerjaan, dimulai dari yang paling penting sehingga akan
dapat diwujudkan tujuan-tujuan itu dalam waktu yang diberikan kepadanya.
Waktu merupakan materi yang sangat mahal.
Kebiasaan menyusun prioritas harus dilakukan setiap hari. Ada dua macam prioritas :
1. prioritas pertama adalah prioritas yang bersifat tetap yaitu yang berkaitan dengan aspek ibadah.
2. prioritas kedua adalah prioritas yang bersifat tidak tetap yang dapat berubah yang berkaitan dengan pekerjaan dan sosial.
D. BUAT RENCANA
Secara
singkat yang dimaksud dengan membuat rencana adalah meletakkan
tujuan-tujuan kita dalam sebuah program kerja yang dapat dilaksanakan
serta menentukan langkah-langkah yang dapat membantu menentukan tujuan.
Menyusun rencana menjadikan kita siap untuk menentukan langkah
selanjutnya.
E. KONSENTRASI
Konsentrasi adalah memusatkan
perhatian pada tugas, tanggung jawab atau pekerjaan yang ada di hadapan
serta berusaha melaksanakannya terus menerus sehingga benar-benar sampai
pada tingkatan terakhir. Hambatan yang dapat menggangu konsentrasi
diantaranya tidak adanya motivasi atau dorongan tidak adanya keahlian
yang dibutuhkan, rendahnya tingkat kesabaran. Allah SWT memerintahkan
kepada orang-orang muslim untuk bersabar dan menguatkan kesabaranya.
F. MANAJEMEN WAKTU
Demi
masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat
menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya
menetapi kesabaran (al-Ashr : 1-3).
Dua nikmat yang sering
dilupakan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang. Waktu
berjalan dengan cepat seperti berjalannya awan. Kita tidak dapat
berbuat apa-apa selain memanfaatkan dan memfungsikannya dengan baik atau
membiarkannya berlalu begitu saja.
Bagaimana menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan waktu terbuang.
1. Pelajari tujuan-tujuan, rencana dan prioritas,
2. Letakkanlah tujuan-tujuan pada sebuah rencana periodik,
3. Buatkanlah daftar pekerjaan (kegiatan) yang akan dilakukan setiap hari,
4. Tutuplah semua jalan (hal) yang dapat memalingkan anda,
5. Manfaatkanlah waktu-waktu yang ada (tersisa),
6. Janganlah anda selalu berpasrah pada hal-hal yang bersifat mendesak,
G. BERJUANG MELAWAN DIRI SENDIRI.
“
Orang yang sukses adalah orang yang mengarahkan keinginannya, dan bukan
orang yang menjadi budak keinginannya” (Perkataan orang bijak).
“Orang yang dapat mengalahkan nafsunya lebih hebat daripada orang yang dapat menaklukkan sebuah kota” (ungkapan India).
Berjuang
melawan diri sendiri adalah berusaha secara terus menerus untuk
mengalahkan, menaklukkan, mengendalikan dan membiasakan diri untuk
menghadapi sejumlah tanggung jawab, berpegang teguh pada prinsip-prinsip
dan nilai-nilai serta sabar dalam menghadapi kewajiban-kewajiban yang
ada. Kebiasaan ini membutuhkan adanya proses pendidikan dan usaha yang
sungguh-sungguh karena sifat manusia tidak hanya cenderung kepada sifat
malas saja, tetapi juga selalu memerintahkan kepada kejahatan. Firman
Allah SWT “ Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan” (S.
Yusuf:53).
Bagaimana berjuang melawan diri sendiri :
1. Jadilah orang yang efektif dalam manajemen konflik dengan musuh utama anda (musuh utama manusia adalah setan).
2.
Jadilah orang yang mampu mengatur konflik antara diri anda dengan musuh
kedua anda dengan baik. (musuh kedua adalah diri anda sendiri).
3.
Mendidik Jiwa : diantara cara-caranya diantaranya adalah
Muraqabah(kontrol diri), Mujahadah (bersungguh-sungguh), Muhasabah
(Introspeksi diri) dan taubat.
H. KEPIAWAIAN BERKOMUNIKASI
Seorang
Profesor Amerika, Thomas Harrel (1986) di Universitas Stanford
menyebutkan adanya keterkaitan antara sukses dalam kerja dengan proses
komunikasi dalam kehidupan manusia. Kajian ini menemukan bahwa diantara
standar kesuksesan terpenting adalah sifat terbuka dan inklusif dalam
masyarakat. Hal ini ditentukan oleh tiga faktor :
1. pribadi yang terbuka dan fleksibel,
2. pribadi yang suka berbicara kepada orang lain, senang bekerja sama dengan mereka dan meyakinkan mereka,
3. pribadi yang suka kepemimpinan dan pengaruh atas orang lain.
Kajian
ini menunjukkan Kesuksesan Hidup hanya sebagian kecil bergantung kepada
keahlian kerja atau profesi yang dikuasainya yaitu sekitar 15 %
sedangkan bagian besar 85 % bergantung pada keahlian berkomunikasi.
Sifat-sifat dan akhlak berikut merupakan dasar yang tepat dalam mebangun keahlian komunikasi :
1. bekerja demi mewujudkan cita-cita yang tinggi dan besar dalam kehidupan,
2. memberikan perhatian terhadap urusan umum dan tidak terfokus ada urusan pribadi saja,
3. kredibilitas yang tinggi,
4. bijak, hati-hati dan terbuka pada orang lain,
5. sabar dan mampu menampung orang lain,
6. menjadi teladan,
7. berani dan berkepribadian kuat,
8. semangat dan hangat pada orang lain,
9. mengahrgai dan memperhatikan urusan orang lain,
10. bertindak normal, wajar dalam berkata dan bekerja,
I. BERFIKIR POSITIF
Dalam
kehidupan sehari-hari kita banyak mengahdapi berbagai kejadian yang
mungkin negative atau kurang mengenakkan. Berfikir positif adalah
mencari hal-hal positif dan baik dari peristiwa yang kita alami dan
melupakan hal yang negatif.
Berfikir positif sangat penting di dalam
kehidupan manusia karena dengan berfikir positif anda dapat mengubah
hal-hal yang sulit menjadi produktif dan bermanfaat, serta
menggunakannya untuk mewujudkan tujuan-tujuan anda dalam hidup ini.
Sebaliknya dengan berfikir negatif akan membawa anda kepada kemurungan,
kesedihan dan frustasi.
Contoh: Gelas yang setengahnya terisi dan setengahnya kosong
Orang yang berfikir positif: akan menjawab setengahnya penuh
Orang yang berfikir negative akan menjawab setengahnya kosong.
Ini
adalah konsep simbolis tentang cara panda manusia terhadap sesuatu.
Sebagian memandang dengan pandangan optimis sedangkan sebagian yang lain
melihat dengan
pandangan pesimis.
By: Ady Saifuloh Ashari
No comments:
Post a Comment