Miguel de CervantesMiguel de Cervantes Saavedra (lahir di Alcalá de Henares, Spanyol, 29 September 1547 – meninggal di Madrid, Spanyol, 22 April 1616 pada umur 68 tahun) adalah seorang novelis, penyair dan dramatis Spanyol. Namanya paling dikenal lewat novelnya Don Quixote de la Mancha (Don Kisot), yang dianggap oleh banyak orang sebagai novel modern pertama, salah satu karya terbesar dalam Sastra Barat, dan yang terbesar dalam bahasa Spanyol. Novel ini adalah salah satu dari "Buku Terbesar di Dunia Barat" dalam Encyclopedia Britannica. Pengarang Rusia Fyodor Dostoyevsky menyebutnya "kata yang paling puncak dan paling luhur dari pemikiran manusia". Perdana Menteri Israel David Ben-Gurion mempelajari bahasa Spanyol agar ia dapat membacanya dalam bahasa aslinya, dan menganggapnya sebagai prasyarat untuk menjadi seorang negarawan yang efektif.
Cervantes dilahirkan di Alcála de Henares, Spanyol, pada suatu hari yang tidak dicatat, tetapi karena ia dinamai Miguel diperkirakan ia dilahirkan pada hari pesta St. Mikael (29 September) pada 1547. Ia anak keempat dan putra kedua dari tujuh bersaudara dari Rodrigo de Cervantes dan Leonor de Cortinas. Ayahnya adalah seorang ahli bedah dan apoteker miskin dan berasal dari sebuah keluarga lama di Spanyol Utara. Cervantes dibaptiskan pada 9 November 1558. Meskipun reputasi Cervantes hampir sepenuhnya terletak pada penampilannya sebagai seorang tuan dari pedesaan yang kurus, ‘’El ingenioso hidalgo’’, produksi sastranya sangat besar. William Shakespeare, tokoh besar yang sezaman dengan Cervantes, jelas pernah membaca Don Kisot, tetapi hampir dapat dipastikan bahwa Cervantes tidak pernah mendengar tentang Shakespeare. Di masa kanak-kanaknya, Cervantes melihat aktor-manajer dan dramatis terkenal Lope de Rueda dan menyebutkan namanya dalam pengantar drama-dramanya. Hal ini tampaknya membakar kecintaannya akan teater di masa kehidupannya belakangan.
Kehidupan Cervantes tidak tenang, penuh dengan penderitaan dan petualangan. Ayahnya seorang ahli bedah yang mengaku sebagai seorang bangsawan, sementara ibunya tampaknya adalah keturunan Yahudi yang kemudian menjadi Kristen. Tak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya, namun tampaknya di masa kanak-kanaknya Cervantes berpindah-pindah dari kota ke kota, sementara ayahnya mencari pekerjaan. Setelah belajar di Madrid (1568-1569), di bawah gurunya, Juan López de Hoyos, seorang humanis, Cervantes pergi ke Roma untuk melayani Giulio Acquavita. Setibanya di Italia, ia langsung mulai berkenalan dengan sastra Italia. Pengetahuannya ini segera tampak dalam produksi-produksinya sendiri.
Pada 1585, Cervantes menerbitkan karya besarnya yang pertama, La Galatea, sebuah roman gembala, pada saat yang sama ketika sebagian dari dramanya, yang kini hilang kecuali El trato de Argel (yang isinya membahas kehidupan para budak Kristen di Aljir) dan El cerco de Numancia, sedang pentas di panggung-panggung di Madrid. La Galatea tidak mendapatkan banyak perhatian pada waktu itu, dan Cervantes tidak pernah menulis kelanjutannya, meskipun ia berkali-kali menjanjikannya. Cervantes kemudian mengalihkan perhatiannya kepada drama, dan berharap untuk memperoleh penghasilan dari sumber itu, namun drama-drama yang dikarangnya gagal mencapai maksudnya. Selain drama-dramanya, karyanya yang paling ambisius dalam bentuk puisi adalah Viaje del Parnaso (1614), sebuah alegori yang terdiri terutama dari tinjauan yang agak berkepanjangan meskipun cukup baik tentang para penyair di masanya. Cervantes sendiri sadar bahwa ia kurang memiliki bakat sebagai penyair.
Bila pernyataan yang dibuat Cervantes sendiri dalam pengantarnya untuk Don Kisot ditafsirkan secara harafiah, gagasan tentang karya ini, meskipun belum sampai penulisan "Bagian Pertama"nya, seperti yang dikatakan seagian orang, terlintas pada dirinya di penjara di Argamasilla, di La Mancha. Gagasan Cervantes adalah menggambarkan kehidupan dan tata cara sesungguhnya, serta mengungkapkan dirinya dalam bahasa yang jelas. Masuknya bahasa sehari-hari ke dalam konteks sastra disambut oleh khalayak pembacanya. Si pengarang tetap miskin hingga 1605, ketika bagian pertama dari Don Kisot muncul. Meskipun penerbitan itu tidak membuat Cervantes kaya, dunia internasional menghargainya sebagai seorang sastrawan. Cervantes juga menulis banyak drama, namun hanya dua yang bertahan; novel-novel pendek, dan gaya yang dihasilkan oleh cerita Cervantes menyebabkan diterbitkannya kelanjutannya oleh seseorang yang tidak dikenal, yang menggunakan nama samaran Alonso Fernández de Avellaneda. Dalam pembelaan dirinya, Cervantes menerbitkan kelanjutannya sendiri, atau "Bagian Kedua", dari Don Kisot, yang muncul pada 1615.
Bagi masyarakat dunia pada umumnya, minat terhadap Cervantes khususnya terpusat pada Don Kisot. Karya ini umumnya dianggap sebagai novel yang mempunyai tujuan tertentu. Dikatakan berulang-ulang bahwa Cervantes menulis novel ini untuk mengejek romans kepahlawanan, dan menghancurkan popularitas suatu bentuk sastra yang selama lebih dari satu abad telah menyita perhatian sebagian besar dari mereka yang mampu membaca di antara orang-orang sebangsanya, dan yang telah disampaikan oleh mereka kepada orang-orang yang tidak berpendidikan.
Don Kisot jelas mengungkapkan banyak kekuatan naratif, humor yang cukup besar, penguasaan dialog, dan gaya yang kuat. Dari dua bagian yang ditulis oleh Cervantes, yang pertama tetap menjadi favorit. Bagian keduanya kurang begitu bagus dalam pengaruh humornya. Namun demikian bagian ini memperlihatkan pemahaman konstruktif yang lebih mendalam, penggambaran wataknya yang lebih baik, gaya yang lebih baik, dan realisme serta probabilitas yang lebih kuat di dalam aksinya.
Pada 1613, ia menerbitkan sebuah kumpulan cerita, Novel-novel Teladan, yang sebagian di antaranya telah ditulis sebelumnya. Secara keseluruhan, Novel-novel Teladan sepadan dengan kemasyhuran Cervantes. Cerita-ceritanya mengandung cap sang genius, seperti halnya Don Kisot.
Gaya picaroon, yang sudah diperkenalkan di Spanyol oleh novel Lazarillo de Tormes dan novel-novel yang berikutnya, muncul dalam salah satu dari tulisan-tulisan ini, khususnya dalam Rinconete y Cortadillo, yang terbaik di antara semuanya. Ia juga menerbitkan Viaje del Parnaso (Perjalanan dari Parnaso) pada 1614, dan pada 1615, Delapan Komedi serta Delapan Selingan Baru. Pada saat yang sama, Cervantes terus mengerjakan Karya-karya Persiles dan Sigismunda, sebuah novel tentang perjalanan petualangan yang diselesaikannya tak lama sebelum kematiannya, dan yang terbit secara anumerta pada Januari, 1617.
Cervantes meninggal di Madrid pada 23 April 1616. Perlu disebutkan bahwa Encyclopedia Hispanica menyatakan bahwa tanggal yang banyak disebutkan sebagai tanggal kematian Cervantes, adalah tanggal yang tertera pada batu nisannya yang, menurut tradisi di Spanyol pada waktu itu mestinya adalah tanggal penguburannya, bukan tanggal kematiannya. Bila hal ini benar, menurut Hispanica, maka ini berarti bahwa kemungkinan Cervantes meninggal pada 22 April dan dikuburkan pada 23 April.